Minggu, 16 Oktober 2016

PTS

Salah satu waktu dimana kemampuan kerja sama murid diuji. Walaupun hal tersebut bukan tujuan diadakannya PTS, tampaknya itulah tujuan utamanya. PTS merupakan singkatan dari Penilaian Tengah Semester. PTS terjadi 2 kali dalam setahun (tidak termasuk UAS dan UKK). PTS diadakan selama 5 hari dan semua murid diwajibkan untuk berpartisipasi. PTS labschool memiliki 10 mata pelajaran resmi yang diwajibkan pemerintah. Sebelumnya sempat terjadi kesalahpahaman dalam penentuan kurikulum.Labschool sebagai salah satu sekolah berintegritas tinggi langsung menyesuaikan kurikulum sehingga merugikan murid yang sudah membeli buku paket yang tidak memiliki kurikulum yang sama dengan yang diwajibkan pemerintah.
10 mata pelajaran PTS yaitu: Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Prakarya, PJOK, Seni Budaya (Seni Musik dan Seni Rupa), Agama (sesuai kepercayaan), dan PPKN. Semua mata pelajaran tersebut harus dilaksanakan dalam 5 hari. Jadi, dalam sehari diadakan 2 mata pelajaran.

Pada hari pertama, 3-Oktober-2016 diadakan PTS Agama dan Bahasa Indonesia. Pada hari sabtu (2 hari sebelum PTS terjadi) saya datang ke BP (Bintang Pelajar) untuk mendapatkan PM (Penambahan Materi). Sayangnya, PM dimulai dipagi hari dan saya diantar oleh seseorang yang senang menghambat kepentingan orang lain. Jadi, saya hanya belajar Bahasa Indonesia di Bintang Pelajar selama 30 menit. Di kelas terdapat sekitar 8 orang. Kelas berjalan dengan lancer. Disaat pertama sampai di sekolah, saya langsung membayar ekskul untuk mendapatkan kartu ujian. Setelah itu, saya duduk bersama teman-teman saya untuk belajar lagi karena tidak ada lagi yang dapat dilakukan. Kami belajar sampai semua murid dipanggil unruk berdo’a bersama di Halaman Masjid (HALMA). Setelah berdo’a para peserta dipersilahkan untuk memasuki ruangan ujian. Setelah ujian selesai para peserta keluar ruangan untuk istirahat. Saya langsung menuju tempat biasa saya belajar. Kami belajar sambil mengobrol tentang betapa susah ujian yang barusan terjadi. Bel berdering menandakan kami harus kembali ke ruangan ujian untuk melaksanakan ujian selanjutnya.  Setelah ujian kedua selesai, para peserta dipersilahkan untuk pulang. Tapi karena saya ada PM Matematika di BP, saya menunggu di perpustakaan sekolah bersama beberapa teman saya.

Ketika waktunya sudah datang, saya langsung pergi menuju lokasi PM BP terjadi. Sebelum PM saya sempat salat zuhur terlebih dahulu. Ditengah-tengah proses pembelajaran seseorang masuk dengan celana pendek (diatas lutut) dan headphone di lehernya bagaikan kalung. Para murid di kelas tersebut tertawa karena Bintang Pelajar merupakan tempat yang islami dimana aurat seharusnya ditutup.Setelah PM berakhir saya pulang untuk belajar mata pelajaran kedua untuk hari selasa yaitu Prakarya.

Keesokan harinya PTS berlanjut mengadakan mata pelajaran Prakarya dan Matematika. Seperti biasa saya belajar sambil menunggu dipanggil untuk berdo’a bersama.Akhirnya kami dipanggil tapisebelum dipersilahkan ke ruangan ujian, kami diinformasikan tentang kejadian contek menyontek. Dengan diperolehnya informasi itu keamanan ujian pastinya meningkat. Tapi untungnya bukan saya jadi saya merasa aman. Setelah ujian saya belajar seperti hari sebelumnya. Pada hari itu saya tidak ada Penambahan Materi jadi saat waktu ujian selesai saya langsung pulang. Keesokan harinya ada PTS mata pelajaran Bahasa Inggris dan PPKN. Semua berjalan dengan lancer dan seperti biasa. Setelah pulang saya menuju BP untuk mendapatkan Penambahan Materi IPA . saya pulang dan belajar Seni Budaya untuk besok.

Keesokan harinya semua berjalan dengan lancar dan seperti biasa. Sama dengan keesokan harinya. Satu-satunya perbedaan yaitu mata pelajarannya.



12 komentar: