Minggu, 30 Oktober 2016

INVITA

Betapa menyenangkan INVITA. INVITA dimulai dengan perjalanan menuju stasiun kereta api. Rafi menaiki mobil bersama ibunya menuju stasiun. Sesampainya disana dia, menaruh koper dan tas ransel hijaunya, mengenakan nametagnya, dan menuju mushollah untuk salat maghrib. Setelah salat dan murid-murid peserta dikumpulkan, mereka diberi arahan. Lalu mereka menuju kereta. Semua murid sibuk mendokumentasikan kegiatan tersebut. Sesampainya di kereta, mereka duduk di kursi masing-masing. Rafi dapat Yarra sebagai orang yang duduk disebelahnya. Lalu Yarra pindah dan Andra duduk disebelahnya. Sepanjang perjalanan Rafi membaca cerita,  menonton film “The Wizard Of OZ”, dan tidur. Sesampainya di tujuan kereta semua murid turun dan berjalan menuju bus. Total ada 7 bus karena ada 7 kelas. Yaitu 8A, 8B, 8C, 8D, 8E, 8F, 8G.

Setelah sampai di bus semua murid tidur sampai tujuan selanjutnya yaitu kayak semacam restoran untuk sarapan. Banyak murid yang menggunakan fasilitas kamar mandi di restoran itu untuk mandi, gosok gigi, membasahka rambut, memakai sabun muka, dll. Rafi memutuskan untuk salat shubuh. Sebelum salat dia sudah mengganti baju. Setelah salat dia mencari tempat untuk duduk dan mendokumentasikan kegiatan tersebut. Setelah selesai makan, Rafi menuju kamar mandi untuk gosok gigi. Lalu tujuan selanjutnya adalah Sabila Farm. Panas sekali tempat itu. Rafi tidak menyukainya. Rafi makan papaya yang kurang dinikmati.

Tujuan selanjutnya adalah Sritex untuk melihat sesuatu yang harus dilihat karena itu merupakan bagian dari kegiatan INVITA. Sritex membuat baju tentara untuk semua Negara di bumi, bahkan Israel. Tentu saja itu tidak benar. Tapi Sritex memang membuat baju tentara di Negara lain. Walaupun bukan semua Negara, tetap saja Negara luar. Setelah itu mereka makan malam. Setelah makan, mereka menuju semacam took baju. Rafi sudah membeli topi di Sritex. Jadi dikiranya, dia tidak perlu membeli lagi. Tapi dia tetap membeli baju untuk ayahnya. Setelah itu, bus akhirnya menuju hotel. Dan seperti biasa tour guide kami tidak mau berhenti bicara walaupun malam hari.

Sesampainya di hotel, mereka semua turun. Saat menuju kamar, Rafi merasakan hal yang janggal. HP nya tidak ada di kantongnya. Dia panic. Dia langsung menuju bus untuk memeriksa. Betapa gelap dan sunyi keadaan bus disaat tour guide tidak ada. Hp nya ada di kursi tempat dia duduk. Dia bersyukur karena HP nya ketemu. Setelah dia berterima kasih kepada supir yang membukakan pintu bus. Dia langsung menuju kamarnya. Setelah pintu depan kamarnya terbuka. Terlihat, kamar yang sangat berantakan. 2 jam tidak sampai, sudah berantakan seperti itu. Tapi karena dia sudah terlalu lelah, dia hanya berjalan ke depan menyingkirkan benda apapun yang ada di depannya. Setelah menaruh kopernya, dia mandi. Setelah mandi dia makan cemilan yang dibawa dari rumah.


Pada malam itu teman-teman sekamarnya memutuskan untuk 2 orang tidur di Kasur dan 2 orang tidur di lantai, karena hanya ada 2 kasur. Rafi setuju sampai salah satu dari orang yang tidur dilantau merasa mengambil 2 selimut di Kasur adalah di yang bagus. Betapa menggigil kamar itu tanpa selimut. Rafi ikut tidur di lantai karena tidak bisa tidur dengan kondisi tersebut. Jadi hanya ada 1 orang yang tidur di kasur. Tapi karena orang tersebut penakut dia ikut ikutan tidur di lantai. Betapa sempit hidup Rafi dengan kehadirannya di lantai. Sisa dari kegiatan tersebut tidak penting karena Penulis lupa urutan acara. Lagipula ini sudah cukup panjang.  

Minggu, 16 Oktober 2016

PTS

Salah satu waktu dimana kemampuan kerja sama murid diuji. Walaupun hal tersebut bukan tujuan diadakannya PTS, tampaknya itulah tujuan utamanya. PTS merupakan singkatan dari Penilaian Tengah Semester. PTS terjadi 2 kali dalam setahun (tidak termasuk UAS dan UKK). PTS diadakan selama 5 hari dan semua murid diwajibkan untuk berpartisipasi. PTS labschool memiliki 10 mata pelajaran resmi yang diwajibkan pemerintah. Sebelumnya sempat terjadi kesalahpahaman dalam penentuan kurikulum.Labschool sebagai salah satu sekolah berintegritas tinggi langsung menyesuaikan kurikulum sehingga merugikan murid yang sudah membeli buku paket yang tidak memiliki kurikulum yang sama dengan yang diwajibkan pemerintah.
10 mata pelajaran PTS yaitu: Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Prakarya, PJOK, Seni Budaya (Seni Musik dan Seni Rupa), Agama (sesuai kepercayaan), dan PPKN. Semua mata pelajaran tersebut harus dilaksanakan dalam 5 hari. Jadi, dalam sehari diadakan 2 mata pelajaran.

Pada hari pertama, 3-Oktober-2016 diadakan PTS Agama dan Bahasa Indonesia. Pada hari sabtu (2 hari sebelum PTS terjadi) saya datang ke BP (Bintang Pelajar) untuk mendapatkan PM (Penambahan Materi). Sayangnya, PM dimulai dipagi hari dan saya diantar oleh seseorang yang senang menghambat kepentingan orang lain. Jadi, saya hanya belajar Bahasa Indonesia di Bintang Pelajar selama 30 menit. Di kelas terdapat sekitar 8 orang. Kelas berjalan dengan lancer. Disaat pertama sampai di sekolah, saya langsung membayar ekskul untuk mendapatkan kartu ujian. Setelah itu, saya duduk bersama teman-teman saya untuk belajar lagi karena tidak ada lagi yang dapat dilakukan. Kami belajar sampai semua murid dipanggil unruk berdo’a bersama di Halaman Masjid (HALMA). Setelah berdo’a para peserta dipersilahkan untuk memasuki ruangan ujian. Setelah ujian selesai para peserta keluar ruangan untuk istirahat. Saya langsung menuju tempat biasa saya belajar. Kami belajar sambil mengobrol tentang betapa susah ujian yang barusan terjadi. Bel berdering menandakan kami harus kembali ke ruangan ujian untuk melaksanakan ujian selanjutnya.  Setelah ujian kedua selesai, para peserta dipersilahkan untuk pulang. Tapi karena saya ada PM Matematika di BP, saya menunggu di perpustakaan sekolah bersama beberapa teman saya.

Ketika waktunya sudah datang, saya langsung pergi menuju lokasi PM BP terjadi. Sebelum PM saya sempat salat zuhur terlebih dahulu. Ditengah-tengah proses pembelajaran seseorang masuk dengan celana pendek (diatas lutut) dan headphone di lehernya bagaikan kalung. Para murid di kelas tersebut tertawa karena Bintang Pelajar merupakan tempat yang islami dimana aurat seharusnya ditutup.Setelah PM berakhir saya pulang untuk belajar mata pelajaran kedua untuk hari selasa yaitu Prakarya.

Keesokan harinya PTS berlanjut mengadakan mata pelajaran Prakarya dan Matematika. Seperti biasa saya belajar sambil menunggu dipanggil untuk berdo’a bersama.Akhirnya kami dipanggil tapisebelum dipersilahkan ke ruangan ujian, kami diinformasikan tentang kejadian contek menyontek. Dengan diperolehnya informasi itu keamanan ujian pastinya meningkat. Tapi untungnya bukan saya jadi saya merasa aman. Setelah ujian saya belajar seperti hari sebelumnya. Pada hari itu saya tidak ada Penambahan Materi jadi saat waktu ujian selesai saya langsung pulang. Keesokan harinya ada PTS mata pelajaran Bahasa Inggris dan PPKN. Semua berjalan dengan lancer dan seperti biasa. Setelah pulang saya menuju BP untuk mendapatkan Penambahan Materi IPA . saya pulang dan belajar Seni Budaya untuk besok.

Keesokan harinya semua berjalan dengan lancar dan seperti biasa. Sama dengan keesokan harinya. Satu-satunya perbedaan yaitu mata pelajarannya.